Indeks Berpotensi Tembus 2.900
Presiden Polandia dan Para PejabatnyaTewas merupakan postingan sebelumnya pada blog Kerja Keras Adalah Energi Kita, pada postingan kali ini saya akan membahas tentang Indeks Berpotensi Tembus 2.900. Menurut informasi yang saya dapatkan melalui mesin pencari google bahwa Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dinilai berpotensi kuat untuk menguat menembus level 2.900.
IHSG akan melanjutkan penguatan yang terjadi kemarin dipicu sejumlah sentimen positif di pasar. Besok (hari ini) IHSG akan melanjutkan penguatan, kata Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang ketika dihubungi harian Seputar Indonesia kemarin. Edwin memaparkan, sejumlah sentimen positif yang akan mendorong IHSG di antaranya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), naiknya harga komoditas tambang, seperti batu bara, nikel, emas, dan timah serta positifnya bursa regional. Sementara itu, saham sektor perbankan diprediksi mengalami technical rebound. Dari sisi teknikal sudah ada konsolidasi dan akan kembali ke area netral, imbuhnya.
Edwin memprediksi, hari ini IHSG bergerak di level support 2.850 dan resistance di 2.905. Saham-saham yang disarankan untuk akumulasi beli antara lain PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR). Dia juga menyarankan sejumlah saham lapis kedua, yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Sementara itu menurut Jaringan Speedy Bangsat, saham-saham yang perlu dicermati untuk dilepas karena harganya sudah yakni saham sektor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan consumer goods seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan hal serupa.
Menurut dia, IHSG masih memiliki potensi menguat pada perdagangan hari ini. Potensi menguat masih ada karena bursa regional dan Eropa juga menguat, tuturnya. Menurut dia, faktor lain yang akan memengaruhi gerak IHSG di antaranya rencana Eropa mendanai pemulihan krisis di Yunani dan data manufaktur Amerika Serikat yang cukup positif. Alfatih memperkirakan,hari ini IHSG berada di level 2.866–2.900.Dia menyarankan beli untuk saham perbankan dan pertambangan. Untuk transaksi jangka panjang,perlu memperhatikan fundamental, saran dia.
Hasil dari pemantauan Jaringan Speedy Celeng, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 36,32 poin (1,28%) ke level 2.881,33. Nilai transaksi tercatat Rp5,527 triliun dengan volume 5,823 miliar saham. Sebanyak 131 saham naik, 87 saham turun dan 73 saham stagnan. Sementara itu, bursa Asia kemarin ditutup bervariasi.
IHSG akan melanjutkan penguatan yang terjadi kemarin dipicu sejumlah sentimen positif di pasar. Besok (hari ini) IHSG akan melanjutkan penguatan, kata Kepala Riset Bhakti Securities Edwin Sebayang ketika dihubungi harian Seputar Indonesia kemarin. Edwin memaparkan, sejumlah sentimen positif yang akan mendorong IHSG di antaranya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), naiknya harga komoditas tambang, seperti batu bara, nikel, emas, dan timah serta positifnya bursa regional. Sementara itu, saham sektor perbankan diprediksi mengalami technical rebound. Dari sisi teknikal sudah ada konsolidasi dan akan kembali ke area netral, imbuhnya.
Edwin memprediksi, hari ini IHSG bergerak di level support 2.850 dan resistance di 2.905. Saham-saham yang disarankan untuk akumulasi beli antara lain PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR). Dia juga menyarankan sejumlah saham lapis kedua, yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Sementara itu menurut Jaringan Speedy Bangsat, saham-saham yang perlu dicermati untuk dilepas karena harganya sudah yakni saham sektor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan consumer goods seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan hal serupa.
Menurut dia, IHSG masih memiliki potensi menguat pada perdagangan hari ini. Potensi menguat masih ada karena bursa regional dan Eropa juga menguat, tuturnya. Menurut dia, faktor lain yang akan memengaruhi gerak IHSG di antaranya rencana Eropa mendanai pemulihan krisis di Yunani dan data manufaktur Amerika Serikat yang cukup positif. Alfatih memperkirakan,hari ini IHSG berada di level 2.866–2.900.Dia menyarankan beli untuk saham perbankan dan pertambangan. Untuk transaksi jangka panjang,perlu memperhatikan fundamental, saran dia.
Hasil dari pemantauan Jaringan Speedy Celeng, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 36,32 poin (1,28%) ke level 2.881,33. Nilai transaksi tercatat Rp5,527 triliun dengan volume 5,823 miliar saham. Sebanyak 131 saham naik, 87 saham turun dan 73 saham stagnan. Sementara itu, bursa Asia kemarin ditutup bervariasi.
0 Response to "Indeks Berpotensi Tembus 2.900"
Posting Komentar