Meraih Pundi-Pundi Kekayaan dari Bisnis Batu Nisan
Indeks Berpotensi Tembus 2.900 murupakan postingan sebelumnya pada blog kerja keras adalah energi kita, dan kali ini saya akan membahas tentang Meraih Pundi-Pundi Kekayaan dari Bisnis Batu Nisan. Menurut informasi yang saya dapatkan melalui mesin pencari google bahwa Bisnis yang bersentuhan dengan kematian selalu eksis. Pengusaha perempuan asal Turki, Mehtap Ziyadeoglu, 60, jeli melihat peluang tersebut. Dia mengelola Zevk-IS, perusahaan yang menyediakan batu nisan untuk kuburan.
Sebenarnya, Ziyadeoglu tidak pernah membayangkan memimpin perusahaan batu nisan. Namun, sejak kematian suaminya, dia terpaksa terjun mengurusi bisnis tersebut. Sebelumnya, saya bekerja di bidang asuransi dan tidak pernah mengurusi bisnis batu nisan yang sebelumnya dikelola suami saya, paparnya.
Ziyadeoglu pun mengesampingkan pendapat bahwa mengurus batu nisan merupakan hal mudah. Menurutnya, bisnis batu nisan harus dikelola dengan penuh kasih sayang. Membuat batu nisan tidak sama seperti membuat batu untuk kamar mandi ataupun dapur, katanya kepada Economic Review. Baginya, mengelola bisnis batu nisan harus menggunakan segenap perasaan lantaran batu nisan akan dipakai selamanya.
Ziyadeoglu pun mampu menepis pandangan bahwa bisnis batu nisan hanya sukses jika dipegang oleh kaum Adam. Dia mampu membuktikan, di tangan seorang perempuan, bisnis tersebut dapat berkembang pesat. Ziyadeoglu mampu menjadikan perusahaannya berkembang pesat. Perlu diingat, kata Ziyadeoglu, setiap marmer yang akan dijadikan batu nisan memiliki cerita di baliknya.
Pemilihan batu nisan yang berkualitas juga memerlukan waktu dan visi. Tentunya, ada konsultasi dengan pihak pelanggan dan sisi emosional yang dimainkan. Kita berbisnis dengan orang-orang yang berduka sehingga perasaan kita juga harus bermain, paparnya kepada Hürriyet Daily News belum lama ini. Sebenarnya, perusahaan batu nisan tersebut didirikan mertua Ziyadeoglu pada 1950-an.
Saat itu,Wali Kota Istanbul memberikan kepercayaan penuh kepada perusahaan tersebut untuk mengurus pemakaman dan pemasangan batu nisan. Menurut Ziyadeoglu, sejak saat itu, perusahaan terus berkembang. Ketika suami Ziyadeoglu meninggal dunia karena serangan jantung pada 2002, dia pun harus turun tangan mengurus bisnis yang dibesarkan oleh sang mertua dan suaminya.
Meski tak memiliki pengalaman memimpin perusahaan, kemampuannya dalam bidang komunikasi dan pemasaran menjadi modal utama beradaptasi dalam bisnis tersebut. Saya sangat beruntung dapat bekerja dengan orang-orang yang dapat saya percaya. Saya tetap mengutamakan kualitas dan pelayanan yang prima, paparnya. Baginya, bisnis batu nisan bukan hanya bersentuhan dengan orang-orang yang masih hidup saja, melainkan juga orang yang meninggal.
Kita harus memberikan senyuman bukan hanya kepada keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga untuk jenazah yang dikubur, imbuhnya. Ziyadeoglu tidak membedakan latar belakang pengguna produknya ketika mengurus batu nisan. Meninggal adalah sebuah kepastian dan semua orang tidak dapat mengelaknya. Hanya saja, menurut dia, orang-orang yang ditinggalkannya cenderung tidak ikhlas.
Dibutuhkan waktu tiga bulan dalam proses pengurusan makam mulai dari penguburkan hingga izin pembuatan batu nisan. Dalam proses tersebut, menurut Ziyadeoglu, pihaknya membantu mengurus pemilihan desain dan material batu nisan. Kita mendesain batu nisan tergantung dengan permintaan pribadi dan anggaran yang disediakan, ujarnya. Hampir 80% batu nisan yang berada di pusat pemakaman mewah di Istanbul, Turki, diproduksi perusahaan milik Ziyadeoglu.
Kesuksesan itu disebabkan Ziyadeoglua menjaga kedekatan dengan pelanggan. Saya selalu bekerja sama dengan para klien sehingga memiliki ikatan batin dengan mereka. Kita sering minum teh bersama klien dan berbagi cerita, katanya. Berbisnis batu nisan dekat sekali dengan unsur kesedihan manusia. Karena itu, Ziyadeoglu selalu berusaha pandai menempatkan diri. Kita selalu mengajak para keluarga yang berduka untuk fokus pada kenangan-kenangan baik dengan almarhum.
Kita juga selalu mengingatkan bahwa semua orang pasti akan meninggal, paparnya. Sebagai satu-satunya pengusaha perempuan yang bergerak di bisnis batu nisan, Ziyadeoglu mengaku sangat beruntung. Sebagai seorang perempuan, saya memiliki pendekatan yang lebih lembut dan membuat banyak orang lain lebih nyaman, paparnya. Selain berbisnis batu nisan, Ziyadeoglu memproduksi marmer yang digunakan untuk masjid, kamar mandi, kebun, dan dapur.
Marmer yang diolah oleh perusahaan Ziyadeoglu juga digunakan dalam pembangunan hotel di Konya dan Istanbul, Turki. Kini, saya mengajari dua putra kembar saya untuk melanjutkan bisnis ini. Saya hanya menjalani takdir hidup saya, katanya.
Sebenarnya, Ziyadeoglu tidak pernah membayangkan memimpin perusahaan batu nisan. Namun, sejak kematian suaminya, dia terpaksa terjun mengurusi bisnis tersebut. Sebelumnya, saya bekerja di bidang asuransi dan tidak pernah mengurusi bisnis batu nisan yang sebelumnya dikelola suami saya, paparnya.
Ziyadeoglu pun mengesampingkan pendapat bahwa mengurus batu nisan merupakan hal mudah. Menurutnya, bisnis batu nisan harus dikelola dengan penuh kasih sayang. Membuat batu nisan tidak sama seperti membuat batu untuk kamar mandi ataupun dapur, katanya kepada Economic Review. Baginya, mengelola bisnis batu nisan harus menggunakan segenap perasaan lantaran batu nisan akan dipakai selamanya.
Ziyadeoglu pun mampu menepis pandangan bahwa bisnis batu nisan hanya sukses jika dipegang oleh kaum Adam. Dia mampu membuktikan, di tangan seorang perempuan, bisnis tersebut dapat berkembang pesat. Ziyadeoglu mampu menjadikan perusahaannya berkembang pesat. Perlu diingat, kata Ziyadeoglu, setiap marmer yang akan dijadikan batu nisan memiliki cerita di baliknya.
Pemilihan batu nisan yang berkualitas juga memerlukan waktu dan visi. Tentunya, ada konsultasi dengan pihak pelanggan dan sisi emosional yang dimainkan. Kita berbisnis dengan orang-orang yang berduka sehingga perasaan kita juga harus bermain, paparnya kepada Hürriyet Daily News belum lama ini. Sebenarnya, perusahaan batu nisan tersebut didirikan mertua Ziyadeoglu pada 1950-an.
Saat itu,Wali Kota Istanbul memberikan kepercayaan penuh kepada perusahaan tersebut untuk mengurus pemakaman dan pemasangan batu nisan. Menurut Ziyadeoglu, sejak saat itu, perusahaan terus berkembang. Ketika suami Ziyadeoglu meninggal dunia karena serangan jantung pada 2002, dia pun harus turun tangan mengurus bisnis yang dibesarkan oleh sang mertua dan suaminya.
Meski tak memiliki pengalaman memimpin perusahaan, kemampuannya dalam bidang komunikasi dan pemasaran menjadi modal utama beradaptasi dalam bisnis tersebut. Saya sangat beruntung dapat bekerja dengan orang-orang yang dapat saya percaya. Saya tetap mengutamakan kualitas dan pelayanan yang prima, paparnya. Baginya, bisnis batu nisan bukan hanya bersentuhan dengan orang-orang yang masih hidup saja, melainkan juga orang yang meninggal.
Kita harus memberikan senyuman bukan hanya kepada keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga untuk jenazah yang dikubur, imbuhnya. Ziyadeoglu tidak membedakan latar belakang pengguna produknya ketika mengurus batu nisan. Meninggal adalah sebuah kepastian dan semua orang tidak dapat mengelaknya. Hanya saja, menurut dia, orang-orang yang ditinggalkannya cenderung tidak ikhlas.
Dibutuhkan waktu tiga bulan dalam proses pengurusan makam mulai dari penguburkan hingga izin pembuatan batu nisan. Dalam proses tersebut, menurut Ziyadeoglu, pihaknya membantu mengurus pemilihan desain dan material batu nisan. Kita mendesain batu nisan tergantung dengan permintaan pribadi dan anggaran yang disediakan, ujarnya. Hampir 80% batu nisan yang berada di pusat pemakaman mewah di Istanbul, Turki, diproduksi perusahaan milik Ziyadeoglu.
Kesuksesan itu disebabkan Ziyadeoglua menjaga kedekatan dengan pelanggan. Saya selalu bekerja sama dengan para klien sehingga memiliki ikatan batin dengan mereka. Kita sering minum teh bersama klien dan berbagi cerita, katanya. Berbisnis batu nisan dekat sekali dengan unsur kesedihan manusia. Karena itu, Ziyadeoglu selalu berusaha pandai menempatkan diri. Kita selalu mengajak para keluarga yang berduka untuk fokus pada kenangan-kenangan baik dengan almarhum.
Kita juga selalu mengingatkan bahwa semua orang pasti akan meninggal, paparnya. Sebagai satu-satunya pengusaha perempuan yang bergerak di bisnis batu nisan, Ziyadeoglu mengaku sangat beruntung. Sebagai seorang perempuan, saya memiliki pendekatan yang lebih lembut dan membuat banyak orang lain lebih nyaman, paparnya. Selain berbisnis batu nisan, Ziyadeoglu memproduksi marmer yang digunakan untuk masjid, kamar mandi, kebun, dan dapur.
Marmer yang diolah oleh perusahaan Ziyadeoglu juga digunakan dalam pembangunan hotel di Konya dan Istanbul, Turki. Kini, saya mengajari dua putra kembar saya untuk melanjutkan bisnis ini. Saya hanya menjalani takdir hidup saya, katanya.
0 Response to "Meraih Pundi-Pundi Kekayaan dari Bisnis Batu Nisan"
Posting Komentar