Mereka yang Menuai Kontroversi

Mereka yang Menuai KontroversiYa, Fraksi DPR Dukung Tim Pengawas merupakan postingan sebelumnya pada blog Kerja Keras Adalah Energi Kita, dan kali ini saya akan membahas tentang Mereka yang Menuai Kontroversi. Menurut informasi yang saya dapatkan bahwa Dunia politik boleh dimasuki siapa saja, tak terkecuali para selebritis. Tetapi, begitu para artis maju dalam dunia politik, khususnya pemilihan kepala daerah (pilkada), tidak sedikit protes yang muncul.

Penolakan semakin menjadi mengkristal ketika selebritis yang maju dikenal publik sebagai artis yang penuh kontroversi. Ayu Azhari dan Julia Perez merupakan dua nama yang ketika menyatakan kesediaan menjadi calon peserta pilkada, langsung menuai protes. Ayu yang siap maju sebagai calon Wakil Bupati Sukabumi, Jawa Barat bahkan merasakan ganasnya penolakan yang dilontarkan sebagian masyarakat. Maklum, Ayu sebelumnya dikenal sebagai artis panas. Karena itu, pencalonannya tidak luput dari penolakan. Ayu belakangan mundur dari pencalonan, meski bukan disebabkan penolakan yang muncul.

Pencalonan Ayu gagal karena partai yang mengusungnya disebut-sebut tidak kuasa menahan kontroversi yang ada di masyarakat, menurut informasi yang di terima Jaringan Speedy melalui mesin pencari google. Karena itu, partai pengusung Ayu akhirnya memilih kandidat lain. Ayu pun tidak bisa melanjutkan niatnya menjadi kepala daerah. Kini desakan serupa juga dialamatkan kepada Jupe, begitu Julia Perez biasa disapa. Artis yang bernama asli Yulia Rachmawati ini menyayangkan semua pemberitaan negatif terhadap dirinya. Kendati begitu, dia menyebutkan bahwa kontroversi yang muncul terhadap dirinya adalah sebuah dinamika yang ada di masyarakat. Saya menghargai pendapat yang disampaikan masyarakat, ujar Jupe.

Namun, Jupe berharap masyarakat bisa membedakan posisi dirinya di dunia hiburan dengan panggung politik. Di panggung hiburan, di mana Jupe selama ini tampil seksi merupakan sebuah tuntutan konsep yang telah ditetapkan produser atau sutradara. Kendati begitu, Jupe tetap bangga bagaimana di mendapatkan nafkah dari dunia hiburan yang selama ini dilakoninya. Jupe menjamin ketika tampil di dunia politik akan berubah. Untuk saat ini dia mengaku tidak mudah untuk berubah secara total, karena dia masih menjalani kontrak yang harus diselesaikan. Kalaupun ada orang yang menganggapnya bukan orang yang baik, tapi menurut Jupe lebih baik menjadi mantan orang yang tidak baik-baik daripada menjadi mantan orang baik.

Misalnya ada artis yang selalu mendapatkan peran antagonis, tentunya dalam kehidupan nyata tidak dapat dinilai secara serupa dengan perannya, kata Jupe. Dalam dunia politik, Jupe tidak menampik disebut sebagai pendatang baru. Perkenalannya dengan politik praktis dimulai beberapa bulan lalu ketika salah satu temannya yang juga artis, memperkenalkannya kepada sejumlah pimpinan partai koalisi di Pacitan.Pinangan sejumlah partai itu disambut baik Jupe. Menurut Jupe ini adalah kesempatan untuk mengabdikan diri kepada rakyat. Kesempatan mungkin tidak datang dua kali sehingga inilah waktunya untuk mengabdi kepada rakyat, ungkap Jupe.

Jupe menilai, boleh jadi popularitas yang dia miliki sangat mungkin menjadi satu pertimbangan partai untuk memilihnya. Menurut dia, saat ini banyak masyarakat kecewa dengan para politisi murni yang terbukti tidak mampu menjalankan apa yang diinginkan rakyat. Janji-janji yang disampaikan pada masa kampanye, tidak direalisasikan. Karena itu, Jupe tidak mau berjanji terlalu muluk. Dia mengaku dia tidak banyak tahu tentang dunia politik. Namun, dia optimistis karena dalam mengemban tugas, dirinya tidak akan bekerja sendiri dan akan banyak dibantu orang yang ahli di bidangnya. Saat ini yang menjadi modal utama baginya maju dalam pilkada adalah kejujuran,ketulusan dan keikhlasan.

Saya bukanlah malaikat yang tiba-tiba bisa membuat Pacitan berubah, tapi ketulusan, kejujuran dan keikhlasan adalah modal untuk mengawal keinginan tetap lurus. Saya telah banyak belajar tentang Pacitan, baik dari informasi teman-teman yang ada di Pacitan atau melalui internet, kata Jupe. Artis lain yang hampir mengalami hal serupa adalah Inul Daratista. Artis yang berasal dari Pasuruan, Jawa timur dikabarkan dilamar salah satu partai untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Malang. Bahkan Inul juga sempat dikabarkan telah menyiapkan Rp60 miliar untuk pencalonannya itu. Kontan saja berita ini menjadi kontroversi.

Sejumlah golongan masyarakat di Malang pun kontan langsung menolaknya. Nurul Arifin, artis yang saat ini menjadi politisi di Senayan mempertanyakan pencalonan sejumlah artis oleh partai politik dalam pilkada. Menurut dia,munculnya fenomena tersebut bisa menjadi introspeksi bagi partai dan calon itu sendiri.

0 Response to "Mereka yang Menuai Kontroversi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel