KTT Ke-16 ASEAN
Pada postingan sebelumnya di blog Kerja Keras Adalah Energi Kita membahas tentang Pengamanan Ujian SMP di Perketat, dan kali ini saya akan membahas tentang KTT ke-16 ASEAN. menurut informasi yang saya dapatkan melalui mesin pencari google bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Noi Bai, Hanoi, Vietnam, kemarin petang.Kedatangan Presiden SBY ke Hanoi untuk menghadiri KTT Ke-16 ASEAN.
Menurut informasi yang Kerja Keras Adalah Energi Kita dapatkan bahwa sepuluh anggota Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) berencana menurunkan paket kebijakan stimulus antikrisis dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) di Hanoi, Vietnam.
Paket kebijakan stimulus merupakan salah satu butir kesepakatan bersama pemimpin ASEAN pada KTT Ke-15 di Bangkok, Thailand, tahun lalu. Dalam kesepakatan itu, ASEAN mendukung perluasan kebijakan, seperti rencana stimulus fiskal, moneter, pendanaan perdagangan, hingga beberapa langkah guna mendorong belanja domestik.
Langkah itu diambil setelah pasar di luar Asia Tenggara menurun drastis karena negara-negara yang menjadi tujuan ekspor ASEAN seperti Amerika Serikat mengalami krisis global sejak akhir 2008. Melihat perkembangan ekonomi dunia yang semakin baik serta cepatnya pemulihan krisis di wilayah Asia, termasuk Asia Tenggara, ASEAN pun menilai kebijakan stimulus sudah saatnya harus dikurangi. Dalam pernyataannya di Hanoi kemarin, ASEAN yakin langkah pengurangan kebijakan stimulus itu tidak akan mengganggu pemulihan ekonomi regional. Kebijakan tersebut akan dihentikan total bila krisis benar-benar berlalu. Kami perlu mengurangi kebijakan stimulus fiskal dan moneter untuk kemudian menghapus setahap demi setahap kebijakan itu, tulis pernyataan bersama itu.
Dalam draf yang sama, pemimpin ASEAN juga berjanji untuk melanjutkan kerja sama guna memperbaiki sistem keuangan yang sehat. Kita hanya terpengaruh sedikit oleh krisis global. Kita sudah keluar dari krisis dengan sangat impresif, tandas Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan. Keputusan tersebut diambil setelah menteri-menteri keuangan ASEAN bertemu dengan kepalakepala bank sentral di Nha Trang. Turut hadir dalam acara itu adalah perwakilan Jepang, China, dan Korea Selatan,yang selama ini menjadi mitra kawasan Asia Tenggara. Sepuluh pemimpin tertinggi ASEAN akan berada di Hanoi selama dua hari (8–9 April) untuk menghadiri KTT.
Pertemuan di Vietnam diharapkan mampu menjadi jalan bagi percepatan terbentuknya komunitas ASEAN. Kendati komunitas tersebut rencananya diresmikan pada 2015, hingga kini realisasinya masih banyak yang jalan di tempat. Pembangunan ASEAN sebagai satu kesatuan wilayah yang terintegrasi masih sebatas wacana. Berbagai pembangunan sarana penghubung melalui udara, darat, dan laut juga banyak terbengkalai karena berbagai hal. Begitu juga pembangunan saluran pipa gas yang belum terealisasi karena masalah keuangan. Sedangkan rencana pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Singapura-Myanmar, bermasalah karena pendanaan.
Padahal bila disatukan, ASEAN yang memiliki populasi hingga 600 juta dan produk domestik bruto mencapai USD2,7 triliun bisa menjadi kekuatan ekonomi yang hebat. Sebagai bagian dari percepatan komunitas ASEAN, ke-10 negara ASEAN sepakat untuk mendorong integrasi di bidang ekonomi. Salah satu tujuannya adalah membentuk pasar tunggal pada 2015. Langkah ini diharapkan bisa memicu pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara dengan lebih cepat. Selain masalah ekonomi, pemimpin ASEAN juga sepakat menyerukan terciptanya pakta global tentang perubahan iklim yang mengikat secara hukum. Mereka mendesak agar negara maju mengambil peranan dalam usahanya mengurangi emisi gas rumah kaca.
Menurut Jaringan Speedy Bangsat, Negara-negara maju seharusnya mengambil peran untuk membuat komitmen yang lebih ambisius, tulis pernyataan bersama ASEAN. Pernyataan ini merupakan respons ASEAN terhadap hasil KTT Perubahan Iklim di Denmark Desember tahun lalu yang berakhir tanpa kesepakatan mengikat. Ke-10 anggota ASEAN yakni Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam sepakat untuk saling bertukar pikiran menjelang pertemuan perubahan iklim di Meksiko tahun ini. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin bertolak menuju Hanoi untuk mengikuti KTT ASEAN. Presiden dan rombongan yang menggunakan pesawat kepresidenan lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.
Menurut informasi yang Kerja Keras Adalah Energi Kita dapatkan bahwa sepuluh anggota Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) berencana menurunkan paket kebijakan stimulus antikrisis dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) di Hanoi, Vietnam.
Paket kebijakan stimulus merupakan salah satu butir kesepakatan bersama pemimpin ASEAN pada KTT Ke-15 di Bangkok, Thailand, tahun lalu. Dalam kesepakatan itu, ASEAN mendukung perluasan kebijakan, seperti rencana stimulus fiskal, moneter, pendanaan perdagangan, hingga beberapa langkah guna mendorong belanja domestik.
Langkah itu diambil setelah pasar di luar Asia Tenggara menurun drastis karena negara-negara yang menjadi tujuan ekspor ASEAN seperti Amerika Serikat mengalami krisis global sejak akhir 2008. Melihat perkembangan ekonomi dunia yang semakin baik serta cepatnya pemulihan krisis di wilayah Asia, termasuk Asia Tenggara, ASEAN pun menilai kebijakan stimulus sudah saatnya harus dikurangi. Dalam pernyataannya di Hanoi kemarin, ASEAN yakin langkah pengurangan kebijakan stimulus itu tidak akan mengganggu pemulihan ekonomi regional. Kebijakan tersebut akan dihentikan total bila krisis benar-benar berlalu. Kami perlu mengurangi kebijakan stimulus fiskal dan moneter untuk kemudian menghapus setahap demi setahap kebijakan itu, tulis pernyataan bersama itu.
Dalam draf yang sama, pemimpin ASEAN juga berjanji untuk melanjutkan kerja sama guna memperbaiki sistem keuangan yang sehat. Kita hanya terpengaruh sedikit oleh krisis global. Kita sudah keluar dari krisis dengan sangat impresif, tandas Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan. Keputusan tersebut diambil setelah menteri-menteri keuangan ASEAN bertemu dengan kepalakepala bank sentral di Nha Trang. Turut hadir dalam acara itu adalah perwakilan Jepang, China, dan Korea Selatan,yang selama ini menjadi mitra kawasan Asia Tenggara. Sepuluh pemimpin tertinggi ASEAN akan berada di Hanoi selama dua hari (8–9 April) untuk menghadiri KTT.
Pertemuan di Vietnam diharapkan mampu menjadi jalan bagi percepatan terbentuknya komunitas ASEAN. Kendati komunitas tersebut rencananya diresmikan pada 2015, hingga kini realisasinya masih banyak yang jalan di tempat. Pembangunan ASEAN sebagai satu kesatuan wilayah yang terintegrasi masih sebatas wacana. Berbagai pembangunan sarana penghubung melalui udara, darat, dan laut juga banyak terbengkalai karena berbagai hal. Begitu juga pembangunan saluran pipa gas yang belum terealisasi karena masalah keuangan. Sedangkan rencana pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Singapura-Myanmar, bermasalah karena pendanaan.
Padahal bila disatukan, ASEAN yang memiliki populasi hingga 600 juta dan produk domestik bruto mencapai USD2,7 triliun bisa menjadi kekuatan ekonomi yang hebat. Sebagai bagian dari percepatan komunitas ASEAN, ke-10 negara ASEAN sepakat untuk mendorong integrasi di bidang ekonomi. Salah satu tujuannya adalah membentuk pasar tunggal pada 2015. Langkah ini diharapkan bisa memicu pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara dengan lebih cepat. Selain masalah ekonomi, pemimpin ASEAN juga sepakat menyerukan terciptanya pakta global tentang perubahan iklim yang mengikat secara hukum. Mereka mendesak agar negara maju mengambil peranan dalam usahanya mengurangi emisi gas rumah kaca.
Menurut Jaringan Speedy Bangsat, Negara-negara maju seharusnya mengambil peran untuk membuat komitmen yang lebih ambisius, tulis pernyataan bersama ASEAN. Pernyataan ini merupakan respons ASEAN terhadap hasil KTT Perubahan Iklim di Denmark Desember tahun lalu yang berakhir tanpa kesepakatan mengikat. Ke-10 anggota ASEAN yakni Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam sepakat untuk saling bertukar pikiran menjelang pertemuan perubahan iklim di Meksiko tahun ini. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin bertolak menuju Hanoi untuk mengikuti KTT ASEAN. Presiden dan rombongan yang menggunakan pesawat kepresidenan lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.
0 Response to "KTT Ke-16 ASEAN"
Posting Komentar