Pengamanan Ujian SMP di Perketat
Siswa Peserta Ujian Ketahuan Bawa Contekan merupakan postingan sebelumnya pada blog Kerja Keras Adalah Energi Kita, dan kali ini kerja keras adalah energi kita akan membahas tentang Pangamanan Ujian SMP di Perketat. Menurut informasi yang didapkan oleh tangan kanan kerja keras adalah energi kita yaitu Jaringan Speedy bahwa sejumlah petugas membereskan dan mengangkat soal ujian nasional atau biasa disebut dengan UAN tingkat SMP, MTS dan sederajat di kota Bandung yang akan didistribusikan di SMPN 9, di Jalan Semar kota Bandung kemarin.
Pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama atau SMP akan diperketat menyusul masih adanya kebocoran soal pada pelaksanaan UN sekolah menengah atas atau SMA. Menteri pendidikan nasional atau mendiknas Muhammad Nuh mengatakan, pengamanan yang di perketat yakni pada distribusi soal ujian dan pengumuman lembar jawaban.
Perjalanan materi soal ujian memang menjadi titik rawan kebocoran yang paling mudah dikuasai oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita belajar diri pengalaman UN SMA kemarin, ujarnya saat inspeksi mendadak ke SMA 30 Jakarta kemarin. Mantan menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo ini menambahkan, saat proses ujian berlangsung para pengawas dari Tim Pemantau Independen atau TPI dan pihak sekolah harus tegas dan teliti agar setiap peserta ujian tidak berhasil masuk kedalam kelas dengan membawa telepon selular atau sukses menyembunyikan kisi-kisi jawaban soal.
Dinas pendidikan diseluruh Provinsi juga sudah dikirim surat edaran agar berkoordinasi dengan seluruh pihak sehingga UN SMP berlangsung aman. Terkait kebocoran soal pada UN SMA kemarin, mendiknas memutuskan akan memasukkan percetakan yang terbukti melakukan kebocoran kedaftar hitam. Dari laporan yang saya dapatkan,muara kebocoran berasal dari percetakan, tandasnya.
Dugaan lain dalam penyelidikan kasus bocornya soal pada UN SMA juga mengarah ke pihak sekolah. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas Mansyur Ramli mengatakan, jumlah peserta UN SMP dan MTs tahun ini mencapai 3.610.625 siswa dengan sekolah penyelenggara mencapai 39.000 sekolah.
Pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama atau SMP akan diperketat menyusul masih adanya kebocoran soal pada pelaksanaan UN sekolah menengah atas atau SMA. Menteri pendidikan nasional atau mendiknas Muhammad Nuh mengatakan, pengamanan yang di perketat yakni pada distribusi soal ujian dan pengumuman lembar jawaban.
Perjalanan materi soal ujian memang menjadi titik rawan kebocoran yang paling mudah dikuasai oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita belajar diri pengalaman UN SMA kemarin, ujarnya saat inspeksi mendadak ke SMA 30 Jakarta kemarin. Mantan menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo ini menambahkan, saat proses ujian berlangsung para pengawas dari Tim Pemantau Independen atau TPI dan pihak sekolah harus tegas dan teliti agar setiap peserta ujian tidak berhasil masuk kedalam kelas dengan membawa telepon selular atau sukses menyembunyikan kisi-kisi jawaban soal.
Dinas pendidikan diseluruh Provinsi juga sudah dikirim surat edaran agar berkoordinasi dengan seluruh pihak sehingga UN SMP berlangsung aman. Terkait kebocoran soal pada UN SMA kemarin, mendiknas memutuskan akan memasukkan percetakan yang terbukti melakukan kebocoran kedaftar hitam. Dari laporan yang saya dapatkan,muara kebocoran berasal dari percetakan, tandasnya.
Dugaan lain dalam penyelidikan kasus bocornya soal pada UN SMA juga mengarah ke pihak sekolah. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas Mansyur Ramli mengatakan, jumlah peserta UN SMP dan MTs tahun ini mencapai 3.610.625 siswa dengan sekolah penyelenggara mencapai 39.000 sekolah.
seketat-ketatnya bocor juga
BalasHapusBetul mas Fajar...
BalasHapus