Dua Orang Tersambar Petir
Pada postingan sebelumnya di blog Kerja Keras Adalah Energi Kita menulis artikel tentang Jaringan Speedy Celeng, kenapa saya mengambil judul tersebut? Karena saya kesal dengan jaringan speedy. Dan kali ini di blog kerja keras adalah energi kita akan menulis artikel tentang dua orang tersambar petir. Menurut informasi yang saya dapatkan dari mesin pencari google bahwa dua anggota kelompok Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri tewas tersambar petir di Kawasan Gunung Sunda, Kabupaten Bandung Barat atau biasa disebut dengan KBB, pada hari sabtu sore kemarin.
Keduanya anggota angkatan termuda Wanadri bernama Danny Prasetya yang berumur sekitar 20 tahun dan Ariyadi Fallah yang berumur kurang lebih 19 tahun, menurut informasi yang saya dapatkan dari Kanghari, mereka masih berstatus Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung atau biasa disebut dengan Polban. Menurut keterangan dari anggota Wanadri Purwasunu Ardiyansyah, kedua korban masuk dalam tim yang sedang melakukan survei praekspedisi Gunung Sunda. Mereka berencana melakukan pemetaan medan lapangan untuk ekspedisi yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang. Wanadri menuturkan empat tim survei yang terdiri atas 16 orang, menurut informasi yang saya dapatkan.
Semua seangkatan dengan Bayu Windu dan Srikandi Silva. Musibah tersebut muri karena faktor alam, kata Sunu di sekretariat Wanadri jalan Aceh, kota Bandung pada hari kemarin. Dia mengungkapkan peristiwa yang menewaskan dua orang rekannya tersebut diperkirakan pukul 17.00 WIB. Menurut dia, Ariyadi tersambar petir saat sedang menurunkan antena komunikasi. Pada pukul 04.30 WIB jenazah Denny dan Ariyadi serta peserta korban selamat bisa di evakuasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin atau yang lebih akrab disebut RSHS Bandung, dan menurut informasi ada enam tim survei lainnya yang tersambar petir, namun yang sampai meninggal hanya dua orang saja, sungguh kasihan nasib mereka karena harus meninggalkan dunia dengan cara tersambar petir.
Keduanya anggota angkatan termuda Wanadri bernama Danny Prasetya yang berumur sekitar 20 tahun dan Ariyadi Fallah yang berumur kurang lebih 19 tahun, menurut informasi yang saya dapatkan dari Kanghari, mereka masih berstatus Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung atau biasa disebut dengan Polban. Menurut keterangan dari anggota Wanadri Purwasunu Ardiyansyah, kedua korban masuk dalam tim yang sedang melakukan survei praekspedisi Gunung Sunda. Mereka berencana melakukan pemetaan medan lapangan untuk ekspedisi yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang. Wanadri menuturkan empat tim survei yang terdiri atas 16 orang, menurut informasi yang saya dapatkan.
Semua seangkatan dengan Bayu Windu dan Srikandi Silva. Musibah tersebut muri karena faktor alam, kata Sunu di sekretariat Wanadri jalan Aceh, kota Bandung pada hari kemarin. Dia mengungkapkan peristiwa yang menewaskan dua orang rekannya tersebut diperkirakan pukul 17.00 WIB. Menurut dia, Ariyadi tersambar petir saat sedang menurunkan antena komunikasi. Pada pukul 04.30 WIB jenazah Denny dan Ariyadi serta peserta korban selamat bisa di evakuasi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin atau yang lebih akrab disebut RSHS Bandung, dan menurut informasi ada enam tim survei lainnya yang tersambar petir, namun yang sampai meninggal hanya dua orang saja, sungguh kasihan nasib mereka karena harus meninggalkan dunia dengan cara tersambar petir.
0 Response to "Dua Orang Tersambar Petir"
Posting Komentar