Bank Sentral Amerika Serikat

Bank Sentral Amerika SerikatSekedar mengingatkan saja bahwa pada postingan sebelumnya pada blog Kerja Keras Adalah Energi Kita membahas tentang Dua Orang Tersambar Petir, dan kali ini kerja keras adalah energi kita akan membahas tentang Bank Sentral Amerika Serikat. Menurut informasi yang saya dapatkan melalui salah satu media massa bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) tetap mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol untuk menggenjot sektor tenaga kerja dimassa pemulihan.

Dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada hari selasa tepatnya pada tanggal 16 maret 2010, keputusan dewan komite mempertahankan suku bunga acuan di ambil setelah voting dengan jumlah suara 9:1 pendapat berbeda hanya datang dari kepala The Fed Kansas City, Thomas Hening, yang menyatakan diberlakukannya suku bunga rendah dalam jangka panjang bisa menyebabkan adanya resiko ekonomi lain.

Perbedaan pandangan dari Hoening tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam dua pertemuan terakhir yang dilakukan komite The Fed terkait pembahasan suku bunga. Menurut FMOC, target utama dipertahankannya suku bunga dalam mendukung tenaga kerja karena saat ini tingkat pengangguran AS masih tinggi setelah perekonomian dilanda badai resesi terburuk sejak tahun 1930, menurut hasil pengamatan Type Approval Indonesia Memang Paling Top.

The Fed juga mempertahankan suku bunga pinjaman antar Bank pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata pernyataan The Fed di Woshington pada hari selasa tepatnya pada tanggal 16 maret 2010. Menurut The Fed aktivitas ekonomi AS saat ini telah pilih dan terus menguat. Demikian juga dengan sektor tenaga kerja yang beberapa bulan terakhir cenderung stabil, menurut informasi dari Kanghari yang didapatkan melalui mesin pencari google.

Kebijakan yang dikeluarkan komite bertujuan mengantisipasi kelanjutan kondisi ekonomi karena masih rendahnya utilisasi sumber daya, serta mengatasi tren inflasi dimasa mendatang, menurut mbah gendeng. Dalam catatan The Fed, keputusan otoritas moneter pada rapat yang dipimpin Gubernur Fed Ben Bernanke itu juga didasarkan pada tingkat pengeluaran rumah tangga yang berkembang pada tingkat moderat.

Menurut Gerbang Type Approval masalah pengangguran yang pada bulan februari lalu masih di level 9,7 % dan dinilai masih menjadi kendala pemulihan kendati lebih baik dibanding pada bulan januari yang mencapai 9,8%. The Fed juga melihat adanya kenaikan signifikan pada tingkat belanja perusahaan di bidang perlengkapan dan perangkat lunak, sehingga menunjukan adanya masa depan cerah di dunia bisnis.

Menurut informasi dari Balai Uji bahwa dalam pertemuan pada hari selasa yang lalu The Fed menginformasikan kebijakan mereka dalam melengkapi pembelian jaminan surat berharga senilai USD1,25 triliun pada akhir tahun ini. Langkah tersebut dilakukan untuk menuntikkan dana kepasar perumahan. Secara keseluruhan tidak ada akselerasi apa pun dimasa mendatang untuk memperketat kebijakan moneter hingga akhir tahun, kata direktur strategi Glenmede Jason Pride.

Keputusan The Fed dalam mempertahankan suku bunga dilevel rendah mendorong pasar saham di Wall Street merangkak naik, menurut pengamatan Standardisasi's Blog. Indeks Dow jones Industrial Average menguat 43,83 poin (0,41%) menjadi 10.685,98. Adapun Indeks komposit Nasdaq naik 15,80 poin (0,67%) menjadi 2.378,01 dan indeks standard dan Poor's 500 naik 8,95 poin (0,78%) kelevel 1.159,46. Pernyataan The Fed mengesankan masih adanya peluang dan harus diakui bahwa trennya menguat meski harus ada yang diwaspadai, kata analisis Capital Economics Paul Dales di Toronto pada hari kemarin.

Sementara itu menurut Type Approval di Tokyo Bank Sentral Jepang (Bank Of Japan atau BOJ) kemarin menyatakan akan melipat gandakan jumlah dana yang dikucurkan kepada perbankan seiring dipertahankannya tingkat suku bunga acuan di level terendah yaitu 0,1%. Dibawah tekanan pemerintah yang menginginkan penurunan deflasi, BOJ menyatakan bahwa otoritas moneter tertinggi di negeri itu akan melanjutkan langkah darurat yang telah dilakukan sejak bulan desember dua tahun lalu.

Total dana yang digelontorkan BOJ keperbankan Jepang hingga saat ini mencapai 200 triliun (USD220 miliar). Pengumuman BOJ disampaikan setelah mereka menggelar pertemuan selama dua hari yang berakhir pada hari kemarin. Pertemuan tersebut juga mengagendakan pembahasan keberlangsungan pemulihan Jepang yang masih berharap dengan jatuhnya harga konsumen dan lemahnya belanja modal perusahaan.

Pada bagian lain, Presiden Pembangunan Bank Asia (Asian Development Bank atau ADB) Haruhiko Kuroda memperingatkan bahwa harga konsumen yang menjadi ukuran deflasi sudah lama berkurang peranannya dalam beberapa tahun. Namun di Jepang beliau menilai indikator ekonomi tersebut menjadi salah satu kekecualian dan termasuk unik. BOJ harus membuat usaha untuk mengurangi tren deflasi dari perekonomian Jepang, kata Presiden Pembangunan Bank Asia.

0 Response to "Bank Sentral Amerika Serikat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel