Koalisi Partai-Partai Pendukung Pemerintah
Koalisi partai-partai pendukung pemerintah saat ini memberikan contoh model koalisi yang buruk. Alih-alih mendorong kinerja yang baik untuk kemajuan bangsa dan negara, partai-partai yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan itu justru mengganggu jalannya pemerintahan.
"Ini contoh koalisi yang jelek. Partai-partai koalisi sekarang ini justru terus sibuk bersitegang sehingga menginterupsi kinerja pemerintah," kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, di Jakarta, Senin (9/4/2012).
Siti Zuhro menilai koalisi partai politik semestinya berkonsentrasi mendorong pemerintah untuk melakukan perubahan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Koalisi jangan hanya diikat oleh kepentingan transaksi politik, tetapi seyogianya disatukan oleh visi dan platform bersama untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dengan membangun komunikasi politik yang baik, itu akan menjadi model bagi koalisi pada pemerintahan mendatang. Sayangnya, partai-partai koalisi saat ini malah bersumo ria atau bertengkar sendiri. Ini membuat pencapaian pemerintah sangat rendah," katanya.
Sebagaimana diberitakan, pimpinan partai anggota koalisi menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah melanggar tata etika (code of conduct) koalisi karena menyempal dari kebijakan koalisi untuk mendukung rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. Namun, hingga kini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang sekaligus pemimpin koalisi, belum memberikan keputusan resmi soal keberadaan PKS.
"Ini contoh koalisi yang jelek. Partai-partai koalisi sekarang ini justru terus sibuk bersitegang sehingga menginterupsi kinerja pemerintah," kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, di Jakarta, Senin (9/4/2012).
Siti Zuhro menilai koalisi partai politik semestinya berkonsentrasi mendorong pemerintah untuk melakukan perubahan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Koalisi jangan hanya diikat oleh kepentingan transaksi politik, tetapi seyogianya disatukan oleh visi dan platform bersama untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dengan membangun komunikasi politik yang baik, itu akan menjadi model bagi koalisi pada pemerintahan mendatang. Sayangnya, partai-partai koalisi saat ini malah bersumo ria atau bertengkar sendiri. Ini membuat pencapaian pemerintah sangat rendah," katanya.
Sebagaimana diberitakan, pimpinan partai anggota koalisi menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah melanggar tata etika (code of conduct) koalisi karena menyempal dari kebijakan koalisi untuk mendukung rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. Namun, hingga kini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang sekaligus pemimpin koalisi, belum memberikan keputusan resmi soal keberadaan PKS.
0 Response to "Koalisi Partai-Partai Pendukung Pemerintah"
Posting Komentar