Penerbitan Obligasi Marak karena BI Rate Kondusif
Meski demikian Handy menambahkan, imbal hasil yang diberikan emisi obligasi korporasi di paruh kedua tahun ini diproyeksi lebih tinggi dibanding awal 2010. Namun hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk menerbitkan instrumen ini. Beban bunga yang ditanggung perusahaan saat ini masih lebih kecil dibanding tahun lalu. Instrumen obligasi jelas dia, juga lebih menarik dibanding pinjaman bank karena tingkat bunga yang pasti.
Seperti diketahui, secara industri, hingga semester I-2010, sekira 20 obligasi telah diterbitkan sejumlah perusahaan senilai total Rp24,894 triliun. Angka ini setara dengan 83,87 persen dari total emisi sepanjang 2009 sebesar Rp29,68 triliun. Sejumlah pengamat memprediksi, nilai emisi obligasi korporasi tahun ini berpotensi besar mencetak rekor baru.
Menurut informasi yang diterima blog Kerja Keras bahwa PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyatakan, sebagian besar obligasi tahun ini diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor perbankan dan pembiayaan (multifinance). Kedua sektor ini memang didukung regulasi, sehingga mempermudah perusahaan di sektor tersebut untuk menerbitkan obligasi. Mereka umumnya membutuhkan dana untuk meningkatkan modal kerja, pembiayaan konsumen serta pelunasan (refinancing) obligasi yang jatuh tempo.
0 Response to "Penerbitan Obligasi Marak karena BI Rate Kondusif"
Posting Komentar